Sejenak saya merenung tentang apa pengertian hotel. Apakah hotel itu
dapat diartikan sebagai tempat tinggal saja?. Kalau memang pengertian
hotel hanya seperti itu, maka tak ada bedanya dengan hunian lain. Untuk
itu, saya tuliskan tentang pengertian hotel berdasarkan para ahli.
Oke, sekarang kita lihat aturan pemerintah tentang pengertian hotel.
Disini kita melihat perkembangan pengertian hotel dengan bertambahnya layanan penunjang lainnya yang diperjelas pada pengertian hotel oleh AHMA (The America Hotel and Motel Asossciation).
A hotel may be defined an establishment whose primary business is
providing lodging facilities for the general public and which furnishes
one or more of the followingservices, uniformed services, Laundering of
linens and use of furnitures.
Pengertian hotel diatas kalau diartikan menjadi
Sebuah hotel dapat didefinisikan sebagai tempat tinggal atau bangunan
yang memiliki usaha utama dalam menyediakan penginapan untuk publik atau
masyarakat secara umum dan memiliki jasa pelayanan makanan minuman dan
lebih dari itu, jasa pelayanan kamar, pencucian dan penggunaan atau
menikmati furnitur yang ada pada bangunan tersebut (hanya pada kamar
yang disewakan dan keseluruhan bangunan selain kamar orang lain).
Yah, kalau ditinjau dari asal kata Hotel yaitu Hosteis
atau tempat perlindungan bagi para pengunjung dengan bayaran tertentu
kepada pemilik, maka pengertian hotel diatas dapat dikatakan berkembang
berdasarkan sejarah hotel dari awal hingga sekarang.
|
Ilustrasi hotel di Eropa sana cantik bukan . Sumber:( Hospitalitynet.org|Hotels History Jacques Levy-Bonvin) |
Untuk lebih memahami tentang hotel, mari simak ulasan singkat tentang sejarah hotel dibawah ini
Sekilas Sejarah Hotel
Oke, disini saya terkadang merasa pusing, dilihat dari pengertian hotel
diatas, kita akan sangat sulit untuk menentukan kapan sejarah hotel atau
perhotelan muncul
Mungkin pertanyaan yang lebih tepatnya,
Kapan Orang atau makhluk sejenisnya mulai nginap di rumah atau
dikamarnya orang dengan disewa serta dilayani baik makan dan minumnya
lalu kemudian membayar?
"Sejarah hotel dimulai sejak Mariam dan Yusup membutuhkan tempat untuk
mengina saat akan melahirkan Nabi Isa As." Tanggapan Ibu Oka A. A.
Yoeti.
Menarik juga nih, mungkin bila ditarik kesimpulan, memang, sejarah
membutuhkan bukti sejarah , dan bukti sejarah tertua mungkin tentang
adanya penyewaan penginapan yang jelas adalah saat itu.
Pada zaman masih banyaknya pelancong, atau orang yang bepergian jauh dan
lama, penginapan sementara dibutuhkan sebagai tempat berlindung,
beristirahat dan makan serta minum. Oleh karena itu, untuk mengetahui
sejarah hotel lebih tepatnya kita harus tahu dulu tentang sejarah
perkembangan manusia dalam pembangunan bangunan serta sejarah
perpelancongan mereka.
Sedikit tambahan, dalam sejarah perhotelan, Kerajaan Romawi pernah membangun "Mansiones" yang difungsikan sebagai rumah penginapan disepanjang jalan raya utama dengan jarak tiap "mansiones" kurang lebih 40 km.
Pertambahan hotel atau rumah penginapan juga dipengaruhi oleh perang
yang berkecamuk dimana mana sehingga para prajurit membutuhkan
penginapan khususnya para pimpinan ataupun pelarian serta korban.
Untuk lebih jelasnya tentang sejarah Hotel, nanti saya tulis yang lebih detail lagi. (Tunggu link nya)
Klasifikasi Hotel dan Jenis Jenis Hotel
Setelah membahas sejarah dan pengertian hotel, mari kita lihat apa saja
klasifikasi atau pembagian hotel yang ada khususnya di Indonesia ini.
Hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori seperti
ukuran kamar yang dimilikinya, bentuk kamar yang dimilikinya, target
pemasaran hotel tersebut, jumlah minimal kamar serta standarnya dan
terakhir klasifikasi hotel berdasarkan lama hotel tersebut beroperasi.
Klasifikasi hotel berdasarkan ukuran kamar seperti single room, twin
room, double room, triple room, junior room, suite room dan president
room.
Klasifikasi hotel ini membedakan tingkat ukuran hotel atau bangunan
hotel tersebut serta orang orang pun memilih kamar sesuai kemampuan
ekonomi serta kenyamanan yang mereka cari.
Selanjutnya klasifikasi hotel berdasarkan bentuk kamar yaitu letak dan fasilitasnya.
Klasifikasi hotel berdasarkan ini terdiri atas connecting room,
adjoining room, outside room, lanais, cabana, house use room. Perbedaaan
fasilitas dan bentuk ataupun letak lokasi kamar tersebut mampu membuat
klasifikasi yang jelas antara hotel yang satu dengan hotel yang lain.
Kemudian, klasifikasi hotel berdasarkan target pemasaran hotel tersebut.
Klasifikasi hotel ini seperti commercial hotels, Airport hotels, Suite
hotels, Extented Stay hotels, Resedential hotels, Resort hotels, Bead
and Breakfast hotels, Casino hotels, Confference hotels, Convention
hotels dan transient hotels,
Dari klasifikasi hotel diatas, saya menyukai yang Extended Stay hotels,
karena dibayar sesuai dengan lama tinggal, dapat tinggal cukup lama,
bahkan anda dapat tinggal lebih dari 1 minggu. Walaupun begitu, hotel
ini tidak saya rekomendasikan untuk orang yang butuh pelayanan ekstra.
Mereka tidak menyediakan hal tersebut.
Dalam klasifikasi hotel berdasarkan target pemasaran diatas, berhubungan
erat dengan pekerjaan konsumen serta lokasi yang strategis buat
konsumen mereka. Sungguh pelayanan yang luar biasa dari sebuah
penginapan.
Uniknya ada dapur dalam extended stay hotels.
Selain klasifikasi hotel diatas, masih ada klasifikasi lain yaitu
berdasarkan lokasi geografis hotel seperti city hotel, mountain hotel
dan highway hotel.
|
Hotel: Sejarah dan Klasifikasi Hotel |
Untuk klasifikasi hotel yang lebih detail lagi khususnya klasifikasi
hotel seperti melati I, Melati II, bintang I, II dan hotel bintang
lainnya akan saya buat artikelnnya, dijamin menarik, lengkap dengan
contoh gambar.
Sekian artikel tentnag pengertian hotel, sejarah dan klasifikasi hotel
Hotel
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hotel Marine di
Batavia (1881-1889)
Hotel berasal dari kata
hostel, konon diambil dari
bahasa Perancis
kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17.
Maknanya kira-kira, "tempat penampungan buat pendatang" atau bisa juga
"bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada mulanya
hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Tak aneh kalau di
Inggris dan
Amerika,
yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai negeri alias abdi
masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai
jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun
dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata
sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian,
bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak berubah.
Sampai pada tahun
1793, saat
City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota
New York.
City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih
fashionable. Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak
yang strategis. Tapi juga pemikiran bahwa hotel juga
tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan di pinggir kota.
Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti
Tremont House (
Boston,
1829) yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di
Amerika Serikat (AS). Tremont bersaing ketat dengan
Astor House, yang dibangun di New York,
1836. Saat itu, hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat. Saat pembangunan jaringan
kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap perhentian (stasiun) ada hotel.
Kamar Hotel Renaissance Ohio
Maksudnya jelas, untuk mengakomodasi orang-orang yang baru saja
bepergian dengan kereta api. Karena masa itu naik kereta api sangat
melelahkan, hotel-hotel pun "dipersenjatai" berbagai hiburan pelepas
penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan kata "transit", karena
memang ditujukan buat para musafir.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan
angkutan darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor),
kawasan sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para investor.
Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai
mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "
motel", gabungan kata "motor hotel" yang sama dengan
tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.
Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya
perkembangan kota, berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya
yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel
di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran, motel
harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat
peristirahatan.
Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir di era
1990-an
tak kalah hebatnya. Sebut saja berbagai extended-stay hotel, khusus
buat tamu yang membutuhkan tempat menginap minimal lima malam. Sedangkan
pelaku bisnis yang harus bernegosiasi di kampung atau negeri orang,
bisa mencari hotel apartment. Di Amerika, dua jenis hotel ini berkembang
sangat pesat.
Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan
penginapan yang cukup mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel
berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup terjangkau namun hanya
menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta
guest house baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun
mess
yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi
para tamu yang ada kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.